Kunjungan Raja Salman Diharapkan Tumbuhkan Manufaktur Indonesia
02-03-2017 /
KOMISI VI
Seiring kunjungan Raja Salman ke Tanah air, industri nasional diharapkan bergairah. Adanya kerja sama investasi dengan Arab Saudi ikut menumbuhkan industri manufaktur. Ini penting bagi kedua negara untuk saling membuka pasarnya lebih signifikan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana mengatakan, Kamis (2/3) nota kesepahaman kedua negara akan diimplementasikan dalam setiap kebijakan. “Misalnya, untuk minyak bisa bekerja sama dengan Pertamina. Begitu juga komoditi kita yang sudah sering dikirim ke Arab seperti sawit. Dan yang penting barang-barang manufaktur ikut tumbuh. Harapannya manufaktur kita tumbuh seperti pakaian jadi dan sepatu. Mudah-mudahan ada pasar di Arab Saudi.”
Presiden Jokowi sendiri, lanjut Azam, sudah menyerukan agar membuka pasar baru di luar pasar-pasar konvensional. Apalagi, ada kebijakan pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpina Donal Trump yang tidak populis dan mengganggu pasar Indonesia. “Sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa perdagangan dan industri diminta melihat pasar baru di luar pasar konvensional,” ucapnya usai mengikuti acara penyambutan Raja Salman di DPR.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, kunjungan ke Indonesia ini telah membuka mata Pemerintah Kerajaan Arab Saudi bahwa Indonesia adalah pasar potensial dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa. Selama ini Arab Saudi hanya menatap Malaysia. “Selama ini kiblat Arab Saudi ke negara tetangga, bukan ke Indonesia. Mudah-mudahan dengan kunjungan Raja Salman ini membuka cakrawala baru Arab Saudi bahwa Indonesia sangat potensial,” imbuh Azam lagi. (mh) foto: runi